Pada prinsipnya, makanan sehari-hari orang Jepang tidaklah begitu jauh berbeda dari kebiasaan
orang Asia pada umumnya, yaitu makan tiga kali sehari dan yang dimakan
adalah nasi beserta lauk-pauknya. Yang berbeda adalah lauk-pauknya dan
cara mengolahny, meskipun nasinya agak sedikit berbeda. Nasi Jepang
dibuat dari beras jenis Japonica yang bentuknya lonjong membilat (pendek) dan agak lengket (berbeda dengan jenis beras indica yang umum dimakan masyarakat Asia, termasuk Indonesia)
Secara umum, masakan tradisional Jepang
dikatakan merupakan makanan yang menyehatkan karena cukup protein,
relatif rendah kalori, dan mengandung zat-zat gizi yang penting. Pada
prinsipnya masakan Jepang dibuat dengan tidak terlalu banyak bumbu dan
tidak makan banyak waktu.
Sehari-hari
orang Jepang makan semangkuk nasi (nasi tidak ditaruh di piring lebar
seperti di Indonesia) dan beberapa macam lauk-pauk seperti ikan panggang
atau daging masak kare, dsb., tahu, sayuran, acar dan sup (biasanya sup
rasa tauco miso), serta kecap asin shoyu. Pada pagi har, sarapan biasanya berupa roti dan selai (jam),
susu dan telur meski masih ada keluarga-keluarga Jepang yang makan
makanan tradisional Jepang. Nasi dimakan dengan sumpit. Lauk-pauk
diletakkan di piring (terpisah). Waktu bepergian atau ke tempat kerja,
orang Jepang membawa bekal yang dinamakan o-bento. O-bento adalah sekotak nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Di stasiun-stasiun kereta api di Jepang terlihat banyak dijual o-bento yan bagus kemasannya dan lezat isinya; dikenal sebagai ekiben (nasi kotak stasiun).
Masakan yang dibuat oleh para ibu rumah-tangga Jepang dewasa ini sangat bervariasi, tidak
hanya masakan Jepang saja. Terkadang mereka membuat masakan China,
masakan Barat, dsb. karena dalam hal masakan (seni kuliner) orang Jepang
mau menerima berbagai pengaruh dari luar Jepang, padahal masyarakat
Jepang "belum lama" mengenal makan daging sapi. Barulah sejakMasa Kaisar Meiji (1868-1903) masyarakat Jepang mulai memasukkan daging sapi sebagai bahan makanannya. Masakan sukiyaki adalah masakan berkuah pertama yang memakai bahan daging. Pengaruh asing dalam masakan Jepang terlihat, misalnya dalam wujud masakantempura yang
meliputi udang, ayam, ubi, dsb. yang dibalut tepung kemudian digoreng,
dimakan dengan saus kecap asin berbumbu jahe parut, dsb. Tempura adalah hasil adaptasi dari makanan Portugis.
Kecap asin atau shouyu merupakan salah satu unsur terpenting dalam masakan Jepang. Ada istilah "sa-shi-su-se-so" yang diambil dari suku kata pertama dari berbagai bahan makanan yaitu:sa (dari kata 砂糖 satou ''gula'), shi (dari kata 塩 shio 'garam'), su (dari kata kata 酢 su 'cuka'), se(dari kata しょうゆ shouyu 'kecap asin') dan so (dari kata 味噌 miso 'tauco' atau pasta kedelai). Itulah bumbu yang terpenting digunakan dalam masakan Jepang, ditambah beberapa unsur lagi yaitu sake (arak) dan mirin (arak manis khusus untuk masak); wakame(rumput laut, berupa lembaran coklat tua kehijauan); wasabi (sejenis lobak, berwarna hijau, diparut atau dibuat sebagai serbuk, rasanya pedas menyengat); sanshou (bubuk merica Jepang);shouga (jahe, biasanya diparut); dan lain-lain. Tentu saja ikan (sakana, dalam bahasa Jepang),tofu (tahu), miso (semacam tauco) dan natto (pasta kedelai, mirip tauco kental) merupakan unsur penting yang mutlak ada dalam makanan Jepang.
Untuk saus, ada beberapa macam seperti tare yang biasanya dipakai untuk mengoles masakan panggangan, tsuyu terutama untuk soba, tenpura, dll. Saus dari Barat yang juga dipakai sebagai, disebut sebagai sauce saja. Keluarga Jepang menghidangkan sekihan (nasi merah) dan kacang merah sebagai ungkapan syukuran.
Mie (ada beberapa jenis) dan teh hijau ocha merupakan makanan dan minuman penting dalam makanan Jepang. Bila tidak makan nasi, orang Jepang pasti makan mie (terutana nie kuah). Secara garis besar ada tiga macam mie, yaitu ramen (seperti mie yang biasa dimakan di Indonesia), soba dan udon.
Jenis Makanan Berdasarkan Proses Membuatnya.
Nimono, merupakan makanan rebusan yang diberi bumbu seperti kecap, mirin, dll. dimasak dalam pot keramik tebal
Agemono, merupakan makanan gorengan: ada yang dilapisi tepung, yaitu karaage, ada yang tidak dilapisi tepung yaitu suage. Contoh masakan ini adalah, tenpura
Sunomono, merupakan masakan berbahan ikan atau sayuran yang diberi cuka
Yosemono dan Nerimono, merupakan pasta ikan mirip bakso ikan, bentuknya memanjang dan diiris
Gohan, terutama nasi putih yang ditempatkan di dalam mangkuk. Terdiri atas Onigiri (nasi kepal yang berisi potongan ikan, acar, dll.) dan Sushi yang merupakan nasi gulung yang dipotong-potong, diberi sedikit cuka, rumput laut dan di bagian atasnya ada sesayat ikan mentah, cumi, dll.
Menrui, berbagai jenis mie, mencakup ramen, udon, soba, dll.
Nabemono, makanan yang dimasak dalam periuk gerabah dan berkuah
Kamameshi, makanan yang dimasak dalam periuk besi
Kayu, merupakan bubur nasi
Donburi mono, merupakan semangkuk nasi yang di atasnya diberi lauk-pauk sedikit
Aemono, merupakan makanan salad
Koumono, acar sayuran
Suimono, masakan yang berupa sup
Teh Hijau atau ocha merupakan minuman teh sehari-hari orang Jepang. Di manapun kita bertamu di Jepang, pasti akan dihidangkan ocha. Biasanya ocha yang
dihidangkan dalam kondisi panas serta tambahan bahan apapun termasuk
gula. Ternyata, orang Jepang tidak terbiasa memasukkan gula dalam
minumannya, sekalipun ke dalam minuman burakku koohii atau black coffee. Ocha dikenal sebagai minuman pelarut lemak dan penyegar.
Hashi atau Sumpit
Dalam membicarakan makanan (nasi dan lauk-pauknya), ada beberapa hal tabu mengenai
penggunaan sumpit sebagai alat makan, yaitu: jangan menusukkan sumpit
tegak di atas nasi; jangan meletakkan sumpit melintang di atas mangkuk
(letakkan sumpit pada tatakan sumpit); jangan memakai sumpit yang sama
untuk menusuk makanan dan memasukkannya ke dalam mulut; dan jangan
memutar-mutarkan sumpit untuk mencari makanan atau mengorek-ngorek
makanan dalam mangkuk. Sumpit hanya boleh dipakai untuk menjepit makanan
yang akan dimasukkan ke dalam mulut.
0 komentar:
Posting Komentar