Senin, 08 Juni 2015

Onsen ( Pemandian air panas Jepang )

Onsen (温泉) adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi. Penginapan yang memiliki tempat pemandian air panas disebut penginapan onsen (onsen yado). Kota wisata yang berkembang di sekeliling sumber air panas disebut kota onsen.
Sumber air panas memiliki dua sumber panas, magma yang berada di dasar gunung berapi, dan panas yang bukan dari gunung berapi. Jenis mineral yang dikandung air menyebabkan perbedaan warna air, bau, dan khasiat mandi dengan air panas tersebut.
Menurut definisi Undang-Undang Onsen Jepang, walaupun suhunya tidak tinggi, istilah onsen juga digunakan untuk air dari mata air dengan kandungan mineral yang berbeda dari air biasa, dan berasal dari sumber air yang mengeluarkan gas. Sumber air panas bisa berupa air tanah yang dipanaskan oleh panas bumi atau dipanaskan manusia dengan sumber panas. Air panas bisa keluar secara alami dari dalam tanah, atau keluar setelah dibor manusia.
Lokasi untuk sumber air panas bisa berada dekat gunung berapi atau jauh dari gunung berapi. Sumber air panas yang berlokasi jauh dari gunung berapi mendapat panas dari gradien geotermal (suhu air semakin tinggi bila sumur digali semakin dalam) atau sumber panas yang tidak diketahui. Onsen yang berada di kawasan rawa gambut seperti Tokachigawa Onsen,Hokkaido disebut moor onsen (moor dalam bahasa Jerman berarti rawa).


Onsen itu sendiri terdiri dari beberapa tipe. Ada yang di luar ruangan (outdoor 露天風呂), dan juga ada yang di dalam ruangan (indoor). Kemudian ada yang terbuka untuk publik/ umum, biasanya dijalankan oleh pemerintah provinsi setempat atau oleh swasta. Ada juga Onsen yang sifatnya privat, biasanya di hotel-hotel untuk tamu yang menginap.
Tidak diragukan lagi bahwa Onsen adalah salah satu dari daya tarik utama pariwisata Jepang. Onsen ini sering ditemukan di daerah pedesaan, tetapi tentu saja ada beberapa yang berada di daerah perkotaan. Onsen sering didatangi oleh pasangan, keluarga, atau rekan kerja untuk melepaskan diri dari penatnya situasi perkotaan. Orang Jepang juga menggunakan Onsen untuk saling mengenal satu sama lain dengan suasana santai, menghilangkan batasan-batasan.
Keberadaan Onsen di peta-peta Jepang sering ditandai dengan lambang ♨ , atau dengan kanji 'yu' (湯) yang artinya air panas. Kadang-kadang juga menggunakan hiragana  ゆ (yu) sehingga mudah dipahami oleh anak-anak kecil.
Secara tradisional, Onsen terletak di luar ruangan, meskipun sekarang penginapan-penginapan di Jepang telah banyak membangun Onsen di dalam ruangan. Sumber air Onsen yaitu berasal dari air yang dipanaskan oleh panas bumi. Oleh karena itu Onsen harus dibedakan dari Sento, yang merupakan rumah mandi indoor untuk publik yang menggunakan air panas dari keran. Salah satu persyaratan Onsen ialah harus mengandung minimal salah satu dari 19 unsur kima alami, salah satunya adalah asam metabolik, dan memiliki suhu 25 °C  atau lebih.

Air Onsen diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan yang berasal dari unsur kimia tersebut tadi. Onsen-onsen di Jepang menyediakan ukuran-ukuran kamar mandi dan unsur-unsur kimia yang berbeda-beda. Berbeda unsur kimia, berati berbeda juga efek penyembuhan yang ditawarkan. Bak mandi Onsen yang di luar ruangan biasanya terbuat dari bahan cemara Jepang, marmer, atau granit. Sementara yang didalam ruangan terbuat dari bahan genteng, kaca akrilik, atau stainless steel. Pada Onsen juga biasanya ditawarkan fasilitas pemijatan.

Di Jepang, Onsen dipercaya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan sakit, nyeri, dan penyakit-penyakit seperti sakit kulit, diabetes, sembelit, gangguan menstruasi dan sebagainya. Manfaat medis ini telah menjadikan Onsen sebagai peran sentral dalam balneotherapy (pengobatan penyakit dengan mandi) yang juga disebut dengan Terapi Onsen (温泉療法 onsen-ryōhō). Onsen terapi adalah pengobatan mandi komprehensif yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, menormalkan disfungsi, dan mencegah penyakit.

Risiko
Mandi di Onsen ternyata juga memiliki efek samping. Yang paling parah adalah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (mungkin gara-gara berendamnya kelamaan).

Dalam beberapa tahun terakhir, ditemukan bakteri Legionella pada Onsen yang memiliki sanitasi yang buruk.  Penemuan bakteri ini membuat komunitas pemandian air panas di Jepang untuk meningkatkan kualitas pemandian mereka. Banyak Onsen sekarang juga telah memasang peringatan larangan mandi bagi pengunjung yang memiliki luka terbuka, borok, koreng dan sejeninya. Banyak Onsen juga menyampurkan klorin ke air mereka untuk mencegah infeksi. Beberapa Onsen lainnya tetap menggunakan air murni tanpa klorin, tetapi mereka mengganti dan membesihkan bak mandinya setiap hari. Tindakan pencegahan ini serta penggunaan Onsen yang tepat seperti tidak mencelupkan kepala ke dasar bak, sangat mengurangi resiko untuk para pengunjung.

 

Glory-glory !!! Template by Ipietoon Cute Blog Design