Senin, 17 November 2014
BI: Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Inflasi Berlangsung Selama 3 Bulan
BANDUNG, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan, pengaruh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap inflasi bisa berlangsung dalam beberapa bulan. Kenaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan terjadi bulan ini.
"Tekanan kenaikan harga BBM terhadap inflasi diprediksi berlangsung selama tiga bulan," ungkap Gubernur BI Agus Martowardodjo kepada wartawan di Kantor Perwakilan VI BI wilayah Jabar jalan Braga Bandung, Selasa (11/11/2014) malam.
Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi tekanan inflasi yang terlalu tinggi. Salah satunya, bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah melalui Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, dan lainnya.
Saat ini, tekanan inflasi hingga Oktober 2014 di hampir seluruh daerah sedikit meningkat akibat kenaikan tarif dasar listrik dan elpiji 12 kg. Bahkan, beberapa daerah seperti Sumatera Barat, Banten, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara mencatat tingkat inflasi cukup tinggi di kisaran 6 persen-7 persen (yoy).
"Tekanan inflasi volatile food di berbagai daerah relatif meningkat seiring masuknya masa tanam di tengah kondisi kekeringan yang semakin meningkat akibat kemarau berkepanjangan," katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan, dampak dari kenaikan BBM terhadap tekanan inflasi diperkirakan sekitar 1,2 persen-1,5 persen per kenaikan Rp 1.000/liter.
"Kemungkinan tambahan angka inflasi 1,2 persen-1,5 persen harus benar-benar diantisipasi. Meskipun perkiraan pengaruhnya hanya berlangsung tiga bulan, selebihnya akan kembali normal," katanya.
Sumber : Kompas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar